Hari ini ada berita menarik di sebuah website untuk berita. Sekumpulan perempuan demo di sebuah area yang memang menjadi primadona untuk tempat berdemo. Tajuk yang mereka usung adalah protes terhadap salah satu ucapan pejabat publik yang cenderung menyalahkan pakaian perempuan pada kasus pemerkosaan yang baru-baru ini terjadi. Sebagaimana sering terdengar, masyarakat juga cenderung setuju dengan ucapan oknum pejabat itu. Mereka lebih memilih menyalah-nyalahkan korban dengan alasan picik, mereka yang mengundang birahi si pelaku. Padahal dalam beberapa kasus, perempuan berpakaian tertutup pun pernah menjadi korban pemerkosaan. Dan dalam kasus pemerkosaan yang baru saja terjadi si perempuan memakai baju yang cenderung tidak terbuka, apalagi mini.
Saya, walau sebagai seorang laki-laki, sangat tidak setuju ucapan yang cenderung menyalahkan pakaian perempuan. Karena yang perlu dipahami semua orang adalah pemerkosaan terjadi karena kebejatan moral pelaku pemerkosaan. Mereka yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan birahi mereka. Jangan biarkan dalih picik itu menjadi tameng buat orang-orang bejat memperkosa perempuan-perempuan.
Dalih itu hanya mereka gunakan untuk menutupi kelemahan mereka, ketidak mampuan mereka mengendalikan diri, mengendalikan hawa nafsu. Jangan biarkan perempuan yang terkena getahnya dan menjadi terkekang dalam mengekspresikan diri mereka dalam berpakaian.
Saya, walau sebagai seorang laki-laki, sangat tidak setuju ucapan yang cenderung menyalahkan pakaian perempuan. Karena yang perlu dipahami semua orang adalah pemerkosaan terjadi karena kebejatan moral pelaku pemerkosaan. Mereka yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan birahi mereka. Jangan biarkan dalih picik itu menjadi tameng buat orang-orang bejat memperkosa perempuan-perempuan.
Dalih itu hanya mereka gunakan untuk menutupi kelemahan mereka, ketidak mampuan mereka mengendalikan diri, mengendalikan hawa nafsu. Jangan biarkan perempuan yang terkena getahnya dan menjadi terkekang dalam mengekspresikan diri mereka dalam berpakaian.